BUA6GOHrM7QLK6XOoFvYvIlTMmwhL9OgHFakY7mh

Perbedaan bukan menjadi ukuran


foto@Albert.M (doc:Komce2)
Oleh: Albert E. Magayang
Menurut A.kem.(10 2020) "Bukan menjadi satu tetapi satu untuk papua

Saya senang dengan teman-teman dari berbagai daerah di papua yang dulunya tidak mengenal satu dengan yang lainnya,tetapi di salah satu  tempat/ kota menjadi satu keluarga dan sahabat yang kuat dengan percakapan sehari-hari atau kebersamaan setiap waktu. Selama persahabatan itu ada di hati, sahabat sejati tak akan pernah terpisah.

Namun ada berapa hal yang kita tidak boleh lupa dalam Hidup ini adalah saling   memotivasi saling menjaga satu sama lain. Saling mengisi kekurangan, dalam tali persaudaraan yang kuat. Sehingga tidak akan dipisahkan oleh apapun dan siapapun.

pernah salah satu teman jurusan bahasa dan sastra bilang kita hidup merantauaan itu seperti novel, yang kita bisa mengulang halaman pertama kapanpun kita mau. Dalam kehidupan nyata, saat sebuah kisah tidak lagi asyik, mulai menyakitkan, kita tidak bisa mengulanginya dari halaman pertama lagi. Tapi tidak mengapa, karena kita selalu bisa membuat bab baru, halaman baru. Selalu bisa.

Salah seorang teman, dalam hidup berharap kepada teman teman kerabatnya

pertama kali saya menginjakkan kaki di kota studi Bandung, saya hanya bawa 20,000 (dua puluh ribu ) sebagai bekal hidup. Kami tnggal di salah satu hotel di kota bandung. Pagi setelah kami bangun,  uang 20 itu saya beli gorengan dan habis, dan  muncul beberapa pertanya pada diri sendiri bagaimana saya hidup beberapa hari ini..? Namun, saya menyadari bahwa hidup saya ini tidak ditentukan dari orang lain tapi  saya sendiri yang menentukan. bagaimana caranya untuk mempertahan hidup untuk demi masa depan saya, itu yang saya pikirkan. maka hal tersebut membuat saya kuat, membuat saya biasa saja terhadap situasi apapun dan masalah atau susah atau senang itu menjadi temanku.

Waktu berlalu begitu cepat. Meleset pergi bagai peluru. Hingga berapa Minggu kemudian Kaka Deleng magayang tiba di kota bandung untuk melanjutkan program doktor di bidang studi Administrasi pendidikan. pascja sarjana.
Dia pernah Mengatakan "JANGAN MENYERAH SEBELUM MENGGAPAI IMPIANMU"
Pelukan dan kasih sayang itu sangat penting bagi proses pendidikan seorang anak. Namun Banyak ahli pendidikan modern tidak menyarankan seorang anak yang belum ahli paling dipisahkan dari orang tuanya. 

Maka dari itu pada zaman dahulu banyak orang sukses, tak ada yang mendirikan banyak orang yang keberatan dengan pendapat di atas diri dan latar orang tuanya. Bahkan ada yang mengatakan Tuhan Yesuspun sejak kecil sudah terpisah dengan orang tuanya. Namun faktanya, Tuhan Yesus menjadi panutan bagi anak Jatim pitu dan bagi mereka yang terlantar melarat dan kaum buruh dan tani. Yang secara kelas social tergolong rendah. 

Ada juga yang berpendapat kepada saya bahwa "saya sejak SD sudah sekolah diluar dari kampung halaman saya . Tetapi saya anak yang baik-baik dan selalu bawa nama sekolah terkenal.”

Anda termasuk kelompok yang mana? Saya termasuk kelompok yang pertama. Lantas, bagaimana anak yatim-piatu, dari mana kasih sayang bisa mereka dapatkan? Bagaimana agar ia bisa menjadi pemimpin di masa yang akan datang? Anak yatim piatu akan menjadi orang-orang yang hebat bahkan pemimpin umat bila ia di didik dan dibesarkan seperti Yusuf. Bagaimana caranya?

Anak-anak yatim piatu yang dikisahkan dalam cerita ini adalah contoh nyata. Buktinya adalah saya sendiri bisa masuk di kampus yang terkenal yaitu universitas pendidikan Indonesia. Hal tersebut  bukan karena saya pintar atau juga bukan karena saya anak yang berprestasi tetapi karena didorong oleh suatu kerinduan besar yakni ingin menjadi seorang pemimpin umat, khususnya bangsa papua di masa yang akan datang.

Saya selalu dekat dengan teman teman dari papua dan papua barat. Walaupun tidak menutup kemungkinan saya juga dekat dengan orang lain yang berasal dari luar papua.menjalin relasi dengan orang lain. 

Setelah 2 tahun berlalu, terbentuk kekeluargaan persahabatan di lingkungan kampus saya kuliah. Hal itu adalah awal dari perubahan yang sangat besar dalam hidup saya
Dulu Semenjak Saya menginjak umur 10 tahun, ibu tinggalkan oleh ayahnya tanpa alasan apapun yang terjadi kepada ayahnya. Namun Yang ia bisa ayah lakukan hanya diam memendam rasa itu tanpa bisa berbuat apapun. Bahkan saat ayahnya dibawa pergi yang ia pikirkan adalah berbagai pertanyaan. Tetapi ayah lebih focus pada  bagaimana saya membesarkan anak anak tanpa ada ibu.?
Seiring waktu berjalan, saya Tidak hanya berharap kepada orang tua ,tetapi apapun yang bisa saya kengerjakan pekerjaan sampingan seperti membersihkan halaman rumah tetangga yang nantinya uang hasil pekerjaannya itu untuk ongkos transportasi ke sekolahnya. Itu cerita sedikit perjalanan Kebelakangan.

Motto Hidup saya:HARI INI UNTUK HARI ESOK

Satu tahun kemudian saya banyak bertemu dengan sahabta-sahabat baikku. Mereka selalu ada buat saya  sahabat F. iyai  dia adalah sahabat yang segalanya ada buatku. Yang selalu memberiku kekuatan. Aku tak bisa berjuang untuk masa depanku sendiri. Sejak bagian hidupnya ada yang hilang, merasa mimpi-mimpi yang ia bangun terlihat buram. Gambaran masa depan yang dirangkai menjadi irama yang hilang didalam dunia imajinasiku
Maka menyadari sebagian tangga nadanya, hingga terdengar sumbang. Tapi saya yakin, semua usaha yang diupayakan seorang umat tidak akan sia-sia Allah selalu ada membalas tiap keringat dengan senyuman.

 "Takut Akan Tuhan Adalah Permulaan Hikmat Dan Pengetahuan"(Amsal 1:7) maka aku menyadari dan fokus belajar dan menjadi motivasi bagi orang lain.
Tujuan untuk satukan Gagasan dan ide buat bagaimana memperjuangkan demi masa depan Papua akan lebih baik daripada sebelumnya.

Jadilah manusia yang pada saat kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tapi hanya kamu sendiri yang menangis. Dan pada saat kematianmu semua orang menangis sedih, tapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.

Setiap detik kehidupan ibarat gambar yang belum pernah terlihat, dan gambar yang tidak akan pernah tampak kembali. Hanya orang-orang yang bersyukur yang mampu menikmati setiap sedih, susah, senang, deritanya sebagai momen yang berharga.

Terima teman-temanku. kalian terbaik



*) Penulis adalah salah satu mahasiswa di bandung 
Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

2 komentar

Posting Komentar