 |
| Foto Doc Pribadi Penulis |
Oleh: Ferdinand Douw
Belakangan ini. dunia di gemparkan dengan berita tentang virus corona yang muncul di Wuhan,China. Banyak media yang memuat virus tersebut berasal dari Ular dan kelelawar hingga mengorbankan ratusan korban jiwa di beberapa Negara termasuk Indonesia.
Pemerintah China membangun rumah sakit dalam waktu yang singkat, beberapa Negara tetangga termasuk Indonesia pun melakukan berbagai upaya dalam mengantisipasi tersebarnya virus tersebut. Di Indonesia sendiri, jawa barat khusunya dikatakan beberapa orang terkena virus corona namun informasi tentang orang-orang yang terkena corona belum jelas hingga kini.
Berbicara tenatang corona di Indonesia maka papua pun tak terlepas dari isu tersebut. namun upaya pemerintah daerah Papua belum terlihat jelas hingga hari ini. penulis sendiri belum menelusuri bagaimana kebijakan yang diambil oleh pemerintah daerah di kabupaten maupun di provinsi namun yang jelas, penulis belum menemukan informasi terkait virus corona dan peran pemerintah papua di media sosial.
Melihat kondisi seperti ini, salah satu komunitas anak-anak Papua Bandung bersama Badan Pengurus Harian (BPH) komunitas Cendrawasih (Kombas) mengambil kesempatan untuk mendiskusikan keadaan Papua dengan kondisi Indonesia saat ini.
Dalam diskusi ini. kami mengambil tema “Papua Dalam Isu Global” namun pembahasan kami kerucutkan ke isu corona dan beberapa hal terkait sosial politik di papua. banyak ide cemerlang yang diluncurkan oleh mahasiswa dan mahasiswi yang mengikuti diskusi ini, dan yang menarik perhatian penulis adalah bagaimana peran intelektual papua dalama menangani tersebarnya virus corona ini serta beberpa point yang akan saya urai satu per satu di bawa ini.
Ketidaktahuan dan keapatisan
Keapatisan seseorang atau komunitas tertentu seringkali diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan manusia baik secara individu maupun kolektive tentang keadaan tertentu. Gejala seperti ini terjadi pula di Papua baik di tingkat daerah I maupun II dalam menangani virus corona. Memang banyak media lokal maupun nasional yang mengangkat isu ini dalam pemberitahan, namun kekawatiran penulis bukan pada bagaimana media mengangkat isu ini hingga masyarakat mengetahui akan adanya virus tersebut namun lebih kepada bagaimana keadaan saluran informasi di papua, terutama di bagaian pedalaman.
Sekalipun media memberitakan hal ini berulang-ulang masyarakat tidak akan pernah mengetahui apabila saluran informasi kurang memadai. Di bagian pedalaman Papua, jaringan telkomsel saja tak selancar kota-kota lain di Indonesia, apalagi jaringan internet. Selain itu hambatan lain adalah tidak semua masyarakat memegang telepon genggam, sehingga mereka hanya bisa mendapatkan informasi yang di sebarakan melalui mulut ke mulut oleh masyarakat yang telah mengetahui informasi tersebut sebelumnya.
Di kondisi seperti ini, peran orang-orang terpelajar dan memiliki akses dengan dunia luar perlu mengambil andil dalam mensosialisasikan akan adanya virus tersebut. namun penulis yakin semua masyarakat telah mengetahui hal ini walau belum mengetahui langkah yang tepat untuk mencegah diri dari serangan virus ini.
Peran intektual
Setahu penulis, orang yang disebut intelektual adalah orang-orang yang memiliki kapasitas tertentu dan mampu menggambarkan kondisi dan situasi suatu tempat dalam upaya memberi solusi. Disini, deskripsi intelektual penulis dengan deskripsi sesungguhnya sedikit berbeda, yang dimaksud intelketual oleh penulis adalah semua orang yang pernah belajar di lembaga sekolah tanpa terkecuali, dan juga bagi mereka yang memiliki informasi lebih terkait virus corona ini.
Intelektual di selutuh daerah, khusunya bagi mereka yang sekarang berada di bagian pengunungan musti berperan dalam hal ini. berperan untuk membuat masyarakat sadar akan kondisi seperti ini tak perlu menunggu kebijakan pemerintah, karena pengalaman dan pelajaran yang kita dapatkan selama di sekolah sesungguhnya untuk menjadi alat dalam menangani hal seperti ini dan juga memberantas penyakit-penyakit sosial lain yang ada di daerah masing-masing.
Tak perlu berkoar atau bermimpi besar-besar untuk mendedikasikan diri dalam memerangi hal hal seperti ini, membuat masyarakat di sekitar anda tercerahkan dan memberitahu mereka bagaimana virus tersebut menyebar dan bagaimana mencegah hal tersebut saja sudah cukup. Dengan begitu, kita sudah melakukan salah satu peran kita sebagai orang-orang yang pernah belajar.
Peran Pemerintah
semua orang telah mengetahui bagaimana peran pemerintah dalam melakukan berbagai hal dalam upaya mecerdaskan kehidupan bangsa, mensejaterahkan masyarakat serta berkeadilan sosial. pemerintah daerah di tingkat I maupun II musti serius dalama menangani virus corona ini sebab ini berkaitan dengan nyawa orang Papua.
saat ini Papua maupun Papua barat mendapat peringkat pertama dalam hal, Gizi buruk, Kemiskinan dan juga Kualitas pendidikan terendah dari semua provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini perlu disadari oleh pemerintah sebelum menangani virus corona, artinya bila virus corona masuk ke Papua maka hal ini akan menjadi penderitaan diatas penderitan. Pemerintah harus serius dalam penanganan virus corona ini, alangkah baiknya pemerintah focus mengadakan sosialisasi di setiap derah. Sosialisasi bagaimana virus corona ini menyebar dan bagaimana masyarakat mengantisipasi hal ini, agar Papua selamat dari serangan virus ini.
Solusi
Penulis tak bisa memberi solusi yang jelas dan pasti untuk menangani masalah ini. penulis hanya mengharapkan peran intelektual sebagai orang-orang terpelajar menjalankan tugas sebagaimana intelektual, dan juga keseriusan pemerintah dalam menangani masalah virus ini, terutama kepada bapak-bapak pemerintah di bagian pengunungan agar turun ke lapangan dan focus mensosialisasikan tentang virus ini. semoga Papua selamat dari barang mematikan ini dan juga dari berbagai ancaman baik yang disengaja maupun tak disengaja.
*) penulis adalah salah satu mahasiswa yang menempuh pendidikan di Bandung,Jawa Barat.
Posting Komentar
Posting Komentar