BUA6GOHrM7QLK6XOoFvYvIlTMmwhL9OgHFakY7mh

Kematian Adalah Teman (Bagian Pertama)

ilustrasi kematian adalah teman// @mapiha

Oleh: Setan Adama

KEMATIAN ADALAH TEMAN (Bagian Pertama)

Catatan Kecil Dalam Upaya Menengok Bias Keberadaan


Waktu berjalan begitu elok. Lincah bak sang dalang memainkan wayang dalam pertunjukan. waktu Dengan cepat berjalan bagai peluru meleset dari saran dimata mereka yang tidak memanfaatkan waktu dengan totalitas. Namun, berjalan bak kura-kura dimata mereka yang memanfaatkan waktu dengan guna dan efisien. Secara lambat laun besi karat dan habis, manusia dimakan usia hilang dan musnah.

Begitupun juga dengan kematian, sudah ada disetiap diri manusia. Mengikuti kemana saja kita berada dan pergi, seperti bayangan diri yang selalu setia mengawal kita. Kematian ada bersamaan dengan kelahiran, begitu juga kelahiran akan ada Bersama dengan kematian. Mereka sahabat yang karib, berjalan sejajar sepanjang usia.

Kehidupan adalah sebuah realitas dalam mimpi kita yang terjaga. Artinya bahwa dalam kehidupan, kita berhadapan dengan segala hal yang menyimpang dari kebenaran yang absolut. Segala yang kita pandang dapat menipu. Begitu juga dengan semua yang kita Yakini dapat menjebak. Kita adalah bias dalam sebuah cermin kecil dari yang Maha.

Banyak pendeta, pastor, ulama, dan berbagai orang dengan status yang berbeda akan berceramah dengan kata-kata pilihan yang tepat untuk meyakinkan massa, jemaat, atau umat untuk tetap ada dalam koridor doktrin yang dibuat. Mereka akan meyakinkan anda bahwa jika tetap berada dalam koridor ini maka kehidupan kekal sudah menantimu didepan sana. Ada juga yang meyakinkan anda dengan berbagai imbalan dan pahala yang akan engkau dapat setelah mati, tak jarang juga ada yang saling menghakimi bahwa dalam koridor mereka (keyakinan lain) tidak akan ada Bahagia setelah mati. Bahkan masuk neraka. Sampai disini, kematian dan kebahagian sudah jauh pergi meninggalkan makna sesungguhnya dari kehidupan manusia.

Berbagai paham dan aliran dalam belahan dunia akan mengajarkan anda banyak hal. Baik-buruk, indah-jelek, boleh-jangan, merah-hitam. Bahkan arti dari perjalanan Panjang yang dinamakan hidup ini juga akan mereka ceramah. Ada batas-batas tertentu, yang boleh dan tidak kau lewati. Segalanya diatur. Apakah mereka ini yang maha.? bagai manusia itu computer dan mereka perakitnya yang mengetahui segalahnya. Akhirnya mereka akan masuk di topik pembahasan yang terakhir yaitu kematian. Kematian yang belum pernah mereka alami. Apalagi kamu, mendengarnya saja pasti takut.

Segala pandangan diatas membuat anda tertidur dalam ketidaksadaran. Segala doktrin diatas secara tidak sadar membuat pola pikir anda menjadi mental pengharapan. Pengharapan akan imbalan, amal, dan pahala yang akan anda dapatkan setelah ajal menjemput. Jadi segala keharusan yang anda lakukan seperti menolong orang lain tanpa mengharapkan imbalan tetapi dengan harapan akan ada pahala setelah anda mati. Jadi anda tidak melaksanakan keharusan anda sebagai manusia namun, perbuatan dengan imbalan di akhirat. Jadi dalam kondisi ini anda benar-benar ada dalam sebuah keyakinan bahwa anda akan hidup setelah mati dan menikmati hasil dalam bentuk pahala dari apa yang anda lakukan selama anda hidup. (Kalau mau tahu lebih lanjut, baca: osho the orange book)

Sampai disini, kita tidak masuk jauh kedalam paham osho, namun  kita masuk dalam suatu hal pokok yang mendasari segala atom ego dalam diri manusia ini mulai terbentuk yaitu adalah relasi, yang akhirnya akan menjerat setiap dari diri anda merasa ada, memiliki, mempunya, keakuan dan lain sebgainya. Yang di puncaknya bahkan tubuh anda pun akan anda klaim sebagai milik anda. Ini semua adalah awal dari kehancuran Panjang yang tidak pernah anda sadari.

Secara garis besar, Kita tahu bersama bahwa awal mula segala pengetahuan itu berasal atas relasi manusia dengan alam semesta atas dasar indra manusia dan buah pikir. Yang akhirnya dicernah dengan nalar manusia dan diberi nama filsafat sebagai ibu kandung dari berjuta cabang ilmu yang sekarang kita jumpai. Namun dilupakan dan mati suri. Kita tengok saja seperti empedokles, thales, permines, aechimenes dan beberapa filsuf alam pertama Dari Miletus yang kira kira hidup Kurang lebih enam ratus tahun sebelum Nabi Isa (Yesus) Terlahir, mereka berpendapat bahwa dalam segala sesuatu materil terdiri dari beberapa unsur seperti air, udara, api, dan tanah. Pastinya pendapat tersebut tidak muncul begitu saja, pasti ada pengamatan atau suatu peristiwa yang mereka lakukan dan lihat. Lalu diambilnya kesimpulan semacam demikian.

Lalu setelah pengetahuan semacam itu berkembang, dimulai dengan munculnya animisme, dan lain sebagainya hingga akhirnya telah berpengaruh memberikan berbagai manfaat dalam kehidupan peradaban umat manusia. Hingga keberadaan tuhan pun kita pelajari dengan suatu ilmu yang kita namakan filsafat Teologi. walaupun sebelumnya kepercayaan secara takhayul/magis seperti dewa dan dewi sudah ada.

Begitu juga Saat pertama anda dilahirkan, anda telanjang. Tidak membawa apapun tanpa busana. Kosong. Anda datang ke dunia yang akan melengkapimu dan mengurangi juga. Saat anda dilahirkan, kehidupan baru tercipta begitu juga dengan kematian lahir Bersama anda. Bahkan jauh sebelum lahir, waktu dalam Rahim keduanya (kehidupan dan kematian) sudah ada disana. Berjalan dan tumbuh Bersama.

Setelah anda dilahirkan, anda tidak dibiarkan sendiri begitu saja. Sebagai tanggungjawab dan didasarkan oleh rasa tanggung jawab dan cinta kasih, ibu merawat dan memelihara, mengurus hingga didalam keluarga, anda mulai mengenal ibu, ayah, kaka, tete, nene, dan kerabat sahabat dan handai taulan lainnya. Semakin hari waktu berputar terus mengintip segala yang ada dalam diam dan sunyi. Anda mulai merasa dekat, akrab, dan nyaman serta jatuh cinta dengan keluarga anda. Itulah cinta pertama.

Semakin anda mengenal lama dengan orang, anda nyaman Bahagia dan merasa dianggap lalu memutuskan untuk saling interaksi dan berhutang budi dalam berbagai bidang. Begitu juga dalam kehidupan social dan masyarakat. Mulai saling mengenal, hingga lama dan hidup Bersama lalu anda menganggap itu adalah bagian dari kehidupan anda yang harus anda jaga, lindungi dan membantu.

Keterikatan itu semakin lama semakin erat. Lamanya waktu saat Bersama membuat ikatan kekerabatan dan persaudaraan itu semakin erat hingga kerelaan berganti pengorbanan. Anda memasukan mereka semua kedalam bagian dari hidup. Tidak ingin berpisah, tidak ingin ada maut. Tidak mau kekurangan walau satupun. Sangat mengasihi. Begitupula cinta lahir atas dasar relasi yang lama maupun intens. Yang intens biasanya karena memenuhi kriteria secara mekanis dalam diri anda

Relasi yang anda bangun, jaga, dan rawat dalam waktu yang cukup lama, membawa anda pada suatu puncak yang Namanya nyaman. Lalu melupakan segala yang yang akan terjadi. Bahkan tidak ingin mengingatnya lagi. Anda tidak sadar jika kematian tetap ada dalam diri anda dan hidup Bersama-sama di setiap waktu. Karena anda jarang mengekspos diri atas kematian, maka anda merasa kematian itu bagai momok menakutkan yang tak ingin anda jumpai. Bahkan membicarakannya pun anda takut/cemas.

Sebenarnya, rasa cemas inilah yang membuat anda memelihara ego dalam diri. Hingga jika waktunya teman hidup (kematian) datang, anda akan kaget, tidak rela, tidak mampu karena memang sebelumnya anda belum siap.

 

Bersambung.!

Lalu bagimana cinta itu bisa hadir dalam relasi.?

Bagaimana melawan ego itu sendiri.?

Dan bagaimana kita menerima kematian sebagai teman.?

(nantikan di episode selanjutnya)

Related Posts
SHARE

Related Posts

Subscribe to get free updates

Posting Komentar